UD HERBAL SOLUSI

KOMPLEK LEGENDA ZAMRUD BLOK I 47

KOTA BEKASI JAWA BARAT INDONESIA

TELP , 021-4184 8127
HP 0817-854970 Pro XL, 0852 10 979 979 Telkomsel, 0856 80 977 54 Indosat


















Senin, 01 Februari 2010

BEKAM - CUPPING - ALHIJAAMAH- POHUKUAN


BEKAM MUKJIZAT MEDIS, BUKAN EKSPERIMEN MEDIS
PANDUAN SINGKAT TENTANG BEKAM

[CUPPING]

Rosulullah telah bersabda (Berobatlah kalian Wahai hamba Alloh, Sesungguhnya Alloh tidak menurunkan Penyakit kecuali Dia juga Menurunkan Obatnya) ( Hadis Soheh Ashabus-Sunan






Anjuran Berbekam



Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam besabda :



الشِّفَاءُ فِيْ ثَلاَثَةٍ : شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَإِنِّيْ أَنْهَى أُمَّتِيْ عَنْ الْكَيِّ
“Kesembuhan itu berada pada tiga hal, yaitu minum madu , sayatan pisau bekam dan sundutan dengan api (kay ) . Sesungguhnya aku melarang ummatku (berobat) dengan kay .” (HR Bukhari)

Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam bersabda :



إِنَّ أَمْثَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ وَالْفَصْدُ
“Sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijamah (bekam) dan fashdu (venesection).” (HR Bukhari – Muslim)



Macam-Macam Bekam



1.Bekam Basah (Wet Cupping )

Yaitu metode pengeluaran darah kotor (blood letting ) dengan cara disayat dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril pada bagian yang dibekam.



Cara Melakukan Bekam Basah :

Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.

1.Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.

2.Bersihkan bagian kulit yang akan dibekam dengan desinfektans/alkohol.

3.Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.

4.Biarkan selama 3-5 menit.

5.Lepas gelas bekam dan sayat bagian bekas bekam dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril.

6.Bekam lagi posisi yang disayat tadi.

7.Tunggu selama lebih kurang 3 menit sampai darah keluar dan menumpuk pada gelas bekam.

8.Lepas gelas bekam dan buang darah kotor yang keluar, bersihkan kembali gelas bekam dan desinfeksi.

9.Bekam lagi sebanyak 3-5 kali, atau sampai keluar cairan putih dari kulit.

10.Oles bekas sayatan dan bekam dengan minyak habbatus sauda’ (jinten hitam).

11.Lakukan setiap bulan atau setiap 2 minggu bagi yang penyakitnya parah.





1.Bekam Kering (Dry Cupping )

Yaitu metode bekam yang tidak mengeluarkan darah dari tubuh.



Cara Melakukan Bekam Kering :

1.Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.

2.Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.

3.Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit.

4.Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.

5.Biarkan selama 10 menit (bagi pria), 7 menit (bagi wanita) atau 3 menit (bagi anak-anak).

6.Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit untuk menghilangkan bercak-bercak hitam atau blister.

7.Lakukan selama 7 hari bagi orang dewasa dan 5 hari bagi anak-anak, kemudian diselingi masa interval selama 3 hari, lalu dilanjutkan lagi pembekaman.



1.Bekam Seluncur (Sliding Cupping )

Yaitu metode bekam yang mana gelas bekam diseluncurkan di atas permukaan kulit yang rata (tidak tebal ototnya). Metode ini serupa dengan Guasha (cina), scrapping (inggris) atau kerokan (jawa), namun lebih aman karena tidak merusak pori-pori sebagaimana kerokan.



Cara Melakukan Bekam Seluncur :

1.Pilih titik bekam sebagai awalan seluncur, biasanya bagian atas pundak.

2.Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.

3.Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit. Oleskan minyak agak banyak sebagai pelumas

4.Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan kemudian gerakkan/seluncurkan perlahan-lahan sampai tampak bruise (memar) kemerahan.

5.Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit.



1.Bekam Cepat (Flash Cupping ) atau Bekam Tarik

Yaitu metode bekam dengan cara tarik lepas – tarik lepas secara cepat pada bagian kulit yang sukar dibekam, atau apabila dibekam gelas cenderung jatuh. Area ini biasanya di sekitar wajah dan dahi.



Cara Melakukan Bekam Cepat :

1.Pilih titik bekam pada dahi atau bagian yang nyeri.

2.Pilih gelas bekam (cup) yang proporsional dengan lebar dahi (tidak terlalu besar).

3.Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki secukupnya kemudian lepas.

4.Lakukan hal ini secara berulang-ulang sampai kulit berwarna kemerahan.





Diagnosis Penyakit Dengan Bekam



Diagnosa bekam/cupping dapat dilihat dari warna pigmen kulit setelah pembekaman. Di dalam buku “Canon of Internal Medicine” dikatakan, “Kondisi organ internal (organ dalam) dapat diketahui dengan cara mengobservasi (mengamati) gejala-gejala eksternal dan tanda-tanda fisik, sehingga penyakitnya dapat didiagnosa (sama dengan diagnosa Iridology, mendiagnosa penyakit dari melihat pupil iris pelangi mata pasien).”



Reaksi pigmen pada kulit bekas bekam adalah sebagai berikut :

1.Bekas bekam yang muncul berwarna ungu kegelapan atau hitam, pada umumnya hal ini mengindikasikan kondisi defisiensi (kekurangan) pasokan/suplai darah dan channel /saluran (pembuluh) darah yang tidak lancar yang disertai dengan keberadaan darah statis (darah beku stozel, dalam ilmu medis eksperimen).

2.Bekas bekam yang muncul berwarna ungu disertai plaque (bercak-bercak), pada umumnya hal ini menandakan terjadinya gangguan/ kelainan gumpalan darah yang berwarna keunguan dan adanya darah statis (darah beku).

3.Bekas bekam yang muncul berbentuk bintik-bintik ungu yang tersebar dengan tingkatan warna yang berbeda (ada yang tua dan ada yang ungu muda). Hal ini menandakan kelainan “Qi ” dan darah statis.

4.Bekas bekam yang muncul berwarna merah cerah, biasanya hal ini menunjukkan terjadinya defisiensi “Yin ”, defisiensi “Qi ” dan darah atau rasa panas yang dahsyat yang diinduksi oleh defisiensi “Yin ”.

5.Bekas bekam yang muncul berwerna merah gelap, hal ini mengindikasikan kondisi lemak di dalam darah yang tinggi disertai dengan adanya panas patogen.

6.Bekas bekam yang muncul berwarna agak pucat/putih dan tidak hangat ketika disentuh, hal ini mengindikasikan terjadinya defisiensi cold (dingin) dan adanya gas patogen.

7.Adanya garis-garis pecah/ruam pada permukaan bekas bekam dan rasa sedikit gatal, hal ini mengindikasikan kondisi adanya wind (lembab) patogen dan gangguan gas patogen.

8.Munculnya uap air pada dinding bagian dalam gelas bekam, menandakan kondisi adanya gas-gas patogen pada daerah tersebut.

9.Adanya blister (lepuhan/lecat) pada bekas bekam, menggambarkan kondisi gangguan gas yang parah pada tubuh. Adanya darah tipis pada blister merupakan reaksi gas panas toksin.





Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam bekam



1.Pastikan bahwa gelas bekam sudah steril dan higinis sehingga aman untuk bekam (terutama bekam basah).

2.Untuk pasien yang belum pernah dibekam sebelumnya, pilihlah gelas bekam dari yang terkecil lalu ke yang besar supaya tidak terlalu sakit.

3.Posisi bekam dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring menelungkup. Posisi duduk lebih baik untuk peredaran darah, namun bagi pasien yang lemah dianjurkan dengan posisi berbaring.

4.Untuk pasien yang baru dibekam, sering-seringlah menanyai bagaimana keadaannya, apakah merasa mulas, pusing, mual atau adanya tanda-tanda akan pingsan lainnya. Segera hentikan bekam apabila pasien mengeluh kesakitan.

5.Setelah bekam dihadapkan beristirahat yang cukup. Sebagian pasien segera merasa segar badannya setelah berbekam pada bagian punggung dan lutut, sehingga ia tidak mau beristirahat sebagaimana mestinya, hal ini dapat menyebabkan kembalinya penyakit.

6.Sebagian orang merasakan suhu badannya naik setelah 1-2 hari setelah berbekam, hal ini adalah normal dan akan segera hilang.

7.Pasien yang menderita sakit menular atau infeksius agar diberikan perhatian khusus. Bagi penderita penyakit infeksius, diharap gelas bekamnya adalah tersendiri (single use ) dan juru bekam dianjurkan menggunakan pelindung tubuh seperti sarung tangan karet (gloves), masker dan semisalnya.

8.Pasien yang menderita tekanan darah rendah harus diperlakukan ekstra dan hati-hati. Tingkat kesadarannya selalu dimonitor agar tidak pingsan. Dihindarkan membekam pada areal punggung bawah yang sejajar dengan pusar ke bawah, karena hal ini bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat.

9.Permukaan kulit yang timbul blister kecil, bercak-bercak, noda darah dan darah stasis adalah reaksi normal setelah bekam. Apabila blister yang timbul banyak dan besar-besar (seperti luka bakar), maka dapat dipecah dengan cara menusukkan jarum steril kering hingga keluar cairannya (cairan limfoid ) lalu didesinfeksi dengan desinfektans. Lebih dianjurkan apabila bekas bekam yang berblister ini dipijat lembut dengan minyak zaitun atau jinten hitam.

10.Pasien yang mengalami mental stres, ketakutan, mual dan gejala mental lainnya, dihentikan pembekaman dan pasien disuruh berbaring relaks, tenang dan diberi minum dengan minuman manis (lebih baik madu) kemudian dimotivasi dan disugesti untuk menghilangkan atau meminimalisir gangguan mentalnya.





Larangan-Larangan Bekam



1.Tidak dianjurkan melakukan bekam basah pada penderita diabetes kecuali juru bekam yang benar2 ahli dan berpengalaman yang sudah sering menangani pasien yg seperti ini.

2.Jangan membekam orang yang fisiknya sangat lemah atau orang yang kelelahan (overfatigue ).

3.Jangan membekam orang yang menderita penyakit kulit merata atau menderita alergi kulit yang parah seperti ulserasi dan edema.

4.Jangan membekam orang yang sudah jompo yang lemah fisiknya dan anak-anak yang tubuhnya lemah atau di bawah 3 tahun.

5.Penderita leukimia (kanker darah) tidak dianjurkan untuk dibekam basah.

6.Penderita hepatitis yang parah, TBC aktif, hemofilia, malignant anemia, trombositopenia dan penyakit lainnya yang parah tidak dianjurkan dibekam kecuali kepada juru bekam yang ahli dan berpengalaman.(alat juga harus dibedakan dan dianjurkan bawa alat sendiri)

7.Jangan membekam pada kondisi : perut kekenyangan, kehausan, kelaparan, kelelahan, setelah beraktivitas berat, tubuh lemah dan tubuh demam (kedinginan).

8.Jangan membekam wanita hamil pada usia kehamilan 3 bulan pertama (trimester awal).

9.Jangan membekam langsung pada daerah yang luka, urat sendi robek, patah tulang, varises, tumor.

10.Jangan membekam wanita yang sedang haidh dan nifas.

11.Jangan memberkam daerah perut terlalu keras

12.Jangan membekam pasien yang mengkonsumsi obat pelancar dan pengencer darah semisal mengkudu, omega 3, dls.

13.Jangan melakukan bekam langsung setelah makan, pembekaman dapat dilakukan minimal dua jam setelah makan. Setelah bekam juga jangan langsung makan, melainkan hanya minum yang manis-manis semisal madu atau selainnya

14.Tidak dianjurkan melakukan pembekaman kepada orang yang menderita klep jantung, kecuali di bawah pengawasan dokter atau ahli bekam yang berpengalaman.

15.Jangan melakukan bekam langsung setelah mandi, terutama setelah mandi dengan air dingin. Tidak dianjurkan langsung mandi setelah bekam, melainkan setelah 2 jam. Dianjurkan mandi dengan air hangat.

16.Jangan membekam basah orang yang baru memberikan donor darah atau orang yang baru kecelakaan sehingga darahnya berkurang.

17.Jangan membekam pasien diabetes (gula darah di atas 280) kecuali oleh orang yang ahli.

18.Jangan membekam di area terbuka atau tempat yang dingin. Lebih baik melakukan bekam di ruang yang hangat atau bersuhu normal ruangan.

19.Dilarang membekam area berikut :

1.
1.Lubang alamiah tubuh : mata, hidung, telinga, mulut, kemaluan, anus, puting susu.

2.Daerah sistem nodus limfa yang berfungsi sebagai penghasil antibodi, yaitu di submaksilari, korvikal, sudmalaonkular, aksilari, bagian detak jantung, nodus inguinalglimfa (lihat buku panduan biru hal. 13).

3.Daerah yang dekat dengan pembuluh besar (big vessels ).

Contoh Area Bekam :









(Penyakit apapun boleh dibekam & waktunya kapanpun asalkan oleh ahli bekam yg telah berpengalaman dan mengerti tentang ilmu medis eksperimen modern (kedokteran)

SIRGUNGGU dan manfaatnya sebagai gurah


Khasiat Akar Sirgunggu untuk Gurah

Menjernihkan Suara Dengan Akar Sirgunggu

Istilah gurah dikenal kalangan pesinden, penyanyi, qori, ataupun qoriah untuk merujuk proses menyaringkan suara dengan akar tumbuhan sirgunggu (Clerodendron serratum). Selain oleh mereka yang memang memerlukan suara bagus, gurah juga dilakukan untuk menyembuhkan penyakit asma, batuk kering, dan batuk berdahak banyak. Benarkah akar tanaman obat itu secara ilmiah berkhasiat seperti yang dipercayai masyarakat ?



Gurah merupakan cara pengobatan tradisional yang diwariskan secara turun-temurun. Dulu praktek pengobatan ini dijalani pesinden atau dalang yang menginginkan suaranya nyaring. Namun, belakangan gurah juga ditujukan untuk mengobati asma dan menghilangkan dahak di tenggorokan. Di Yogyakarta para tabib gurah menggunakan tumbuhan sirgunggu yang ada di sekitar Giriloyo, dekat makam raja-raja Mataram. Mereka percaya, hanya sirgunggu dari sana saja yang berkhasiat. Padahal sebenarnya tanaman obat ini bisa tumbuh di mana saja, bahkan di seluruh Indonesia, sehingga dikenal dengan berbagai nama, antara lain kertase, pinggir tosek (Madura), simar baungkudu (Toba), tinjau handak (Lampung), segunggu (Sunda) dan sagunggu, sirgunggu (Jawa).


Banyak khasiatnya

Tumbuhan sirgunggu berupa perdu yang tingginya 3 m. Daunnya bertangkai pendek, berbentuk bulat telur sampai memanjang, tebal dan kaku. Tepi daun beringgit. Bunganya berwarna putih-violet tersusun dalam malai. Buah yang berwarna hijau kehitaman berupa buah batu berbentuk bulat telur.

Tumbuhan obat yang satu ini ternyata sudah banyak dimanfaatkan masyarakat sejak dulu. Akarnya diremas-remas halus dan ditelan untuk mendapatkan suara nan jernih. Seduhan akarnya merupakan obat asma, bronkhitis, atau sebagai peluruh air seni (kencing batu).

Di daerah Imogiri, Yogyakarta, sirgunggu untuk gurah, yaitu kulit akar ditumbuk dan diseduh dengan air, kemudian diteteskan pada hidung guna mengobati berbagai penyakit yang berkaitan dengan lendir, seperti asma, batuk, atau untuk memperoleh suara yang jernih. Efeknya berupa pengeluaran lendir dari hidung dan mulut.

Daunnya bermanfaat untuk menyegarkan kondisi wanita yang sedang nifas. Sebagai obat luar, daun ditumbuk dengan adas pulosari untuk encok dan nyeri atau kelelahan pada sendi. Daun mudanya diremas-remas dan ditambah sedikit kapur menjadi obat gosok. Seduhan daun dengan garam serta temulawak dapat diminum untuk perut yang membusung dan sebagai obat cacing. Infus daun tumbuhan ini sudah diteliti secara in vitro mampu menghancurkan batu ginjal. Di lampung buah masak atau yang masih mentah dikunyah bersama sirih untuk obat batuk berat. Penelitian di National Cancer Institut, Washington menyatakan, ekstrak air tumbuhan ini aktif sebagai anti-HIV in vitro.

Kandungan kimia tumbuhan sirgunggu pada bagian-bagian tubuhnya berbeda-besa. Daunnya mengandung unsur kalium, sedikit natrium, alkaloid, dan flavonoid flavon. Pada kulit akarnya terdapat glikosida fenol, manitol, dan sitosterol. Sementara kulit batangnya mengandung senyawa triterpen, asam ureanulat, asam kueretaruat, dan asam seratogenat.


Praktek Tabib Gurah

Proses pengobatan gurah dilakukan dengan meneteskan cairan rendaman kulit akar ke hidung. Kulit akar ditumbuk, diseduh dalam air panas, diendapkan semalam lalu diteteskan ke hidung kemudian ditelan. Cairan akar itu setelah diendapkan berwarna cokelat kemerahan.

Akhir-akhir ini para tabib gurah sudah mengemas bahan obat dalam bentuk serbuk atau kapsul. Penggunaannya lebih praktis dari pada gurah tetes. Di samping bahan pokok sirgunggu, juga ditambah ramuan bahan tetumbuhan berkhasiat lainnya. Tentang bahan tambahan ini, masing-masing tabib punya resep rahasia tersendiri.

Bila “obat” sudah dimasukkan ke lubang hidung (red: pada gurah tetes), pasien yang menjalani gurah tetes diminta tengkurap. Ia lantas mengeluarkan lendir dan dahak. Dengan demikian, suaranya diharapkan bisa lebih jernih.



Eksperimen Awal di Laboratorium

Praktek gurah menarik dikaji secara ilmiah. Untuk itu disiapkan akar sirgunggu dari lokasi yang sama. Sebagai langkah penelitian awal, bahan aktifnya diisolasi dan diuji daya antibakterinya. Dalam hal ini digunakan baktreri Streptococus beta haemolyticus, salah satu jenis pencetus penyakit radang tenggorokan.

Dari hasil isolasi diperoleh komponen utama dalam kulit akar berupa senyawa flavonoid dengan 3-OH. Sedangkan pengujian antibakteri memang menunjukkan, senyawa itu mampu menghambat pertumbuhan bakteri S. beta haemolyticus. Namun, daya hambatnya terbilang kecil Hal ini mungkin disebabkan khasiat pengeluaran lendir sembari pesien tengkurap, sehingga bakterinya ikut keluar bersama lendir. Mekanismenya sendiri masih belum ditemukan. Dengan demikian, penggunaan sari akar sirgunggu untuk pengobatan radang tenggorok perlu dikaji lebih lanjut.


(Drs. Wahyono, Apt. SU, Fakultas Farmasi UGM)

tersedia kapsul gurah harga Rp 30.000,-

delivery order / pesan antar 0817- 854970